Listrik Nonstop, Stok Ikan Nelayan Pulau Sebesi Melimpah

3 hours ago 1

Home > Kabar Thursday, 16 Oct 2025, 11:08 WIB

Selama puluhan tahun, aktivitas belajar mengajar di sekolah secara manual. Alat peraga elektronik belajar tidak dapat digunakan karena listrik padam siang hari.

 Sumatralink.id/Mursalin Yasland)Aktivitas warga Pulau Sebesi, Lampung. (Foto: Sumatralink.id/Mursalin Yasland)

SUMATRALINK.ID, LAMPUNG –- Setelah puluhan tahun ‘menikmati’ separuh malam lampu listrik, warga Pulau Sebesi bersyukur. Kehadiran listrik PLN nonstop (24 jam) beberapa tahun terakhir, membuat aktivitas melaut nelayan dan anak sekolah seperti “hidup” kembali, setelah “mati suri” sekian puluh tahun.

Seorang warga Dusun Regahan Lada III, Yusuf, biasanya menjual ikan hasil tangkapan ikan nelayan di lingkungan warga dusunnya saja. Ikan-ikan laut itu tak bisa dibawa ke luar pulau. Tidak adanya es batu (pendingin), membuatnya menjual ikan dengan harga miring, agar habis terjual.

Tidak ada jalan lain untuk menyimpan ikan hasil tangkapan nelayan kecuali ada mesin pendingin (kulkas atau freezer), atau es batu. Tapi, alat tersebut membutuhkan listrik penuh. Warga Pulau Sebesi, tak mungkin membeli es batu dari luar pulau yang jarak tempuhnya 2,5 jam menggunakan kapal motor.

“Yang penting ikan terjual habis walaupun murah, karena tidak mungkin disimpan lagi,” kata Yusuf di Dusun Regahan Lada III Pulau Sebesi, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, beberapa waktu lalu.

Yusuf dan para nelayan di Pulau Sebesi sudah tidak pusing lagi bila hasil tangkapan ikannya di laut banyak. Sejak empat tahun terakhir, Pulau Sebesi yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda sudah dapat menikmati listrik 24 jam penuh.

Nelayan mulai aktif melaut dengan perahu-perahunya. Hasil tangkapan ikan yang melimpah dapat disimpan di kulkas atau freezer atau juga dengan es batu buatan sendiri di rumah.

“Sekarang warga Pulau Sebesi sudah banyak kemajuannya semenjak adanya (listrik) PLN 24 jam,” kata Rahmatullah, tokoh masyarakat Pulau Sebesi kepada Sumatralink.id, Kamis (16/10/2025).

Nelayan di Pulau Sebesi tidak khawatir lagi melaut untuk menangkap ikan yang banyak dibawa pulang, karena tempat penyimpanan ikan sudah tersedia. Nelayan juga dapat menjual ikan hasil tangkapan kepada pihak kedua atau ketiga di luar pulau dengan harga bersaing.

Selama ini, nelayan melaut hanya untuk memenuhi kebutuhan dapur rumah tangga masing-masing saja, bukan untuk dijual. Setelah ada kepastian listrik menyala 24 nelayan dapat menambah pendapatan keluarga dari menjual ikan kepada pihak lain.

Dengan es batu buatan sendiri di rumah-rumah nelayan, hasil tangkapan ikan dapat dikemas dan dibawa untuk dijual ke luar pulau. “Alhamdulillah, banyak kemajuan,” kata Rahmatullah.

Menurut dia, tidak saja berdampak pada nelayan dengan kehadiran listrik 24 jam nonstop ini. Listrik juga dapat digunakan anak-anak sekolah belajar dan guru-guru mengajar anak didiknya. Selama ini, alat peraga sekolah yang menggunakan daya listrik tidak dapat dimanfaatkan untuk belajar-mengajar, karena siang hari listrik padam.

Image

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |