REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengakui operasi bersenjata Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kampung Soanggama, Intan Jaya, Papua Tengah membuat kelompoknya mundur dari perkampungan tersebut. Namun, kelompok separatis bersenjata itu mengatakan hanya tiga anggotanya yang tewas dalam kontak tembak tersebut, sisa 12 yang tewas lainnya adalah warga sipil.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional (TPNPB) OPM Sebby Sambom kepada Republika, Kamis (16/10/2025) malam menyampaikan, operasi militer yang digelar TNI di Kampung Soanggama, di Distrik Homeyo terjadi pada Selasa dan Rabu kemarin. “Operasi tempur yang dilakukan aparat militer Indonesia di Kampung Soanggama telah menyebabkan 15 orang tewas. Tapi hanya tiga di antaranya anggota TPNPB (OPM) Kodap VIII/Intan Jaya,” kata Sebby, Kamis (16/10/2025).
“PIS (Papua Intelijen Service) TPNPB melaporkan bahwa operasi tempur militer Indonesia 12 warga sipil yang tewas, dan satu di antaranya adalah ibu rumah tangga,” ujar Sebby.
Dari laporan PIS tersebut, kata Sebby, operasi militer Indonesia mula-mula melakukan pengepungan terhadap satu rumah milik warga sipil. Rumah tersebut, kata Sebby berisikan para laki-laki warga setempat.
“Militer Indonesia mengepung satu rumah warga sipil khusus untuk laki-laki yang bahasa daerahnya disebut Nduni,” kata Sebby.
Dari pengepungan itu, kata Sebby, TNI menembak sedikitnya delapan orang.
“Delapan orang (penghuni Nduni) ditembak mati secara brutal dan rumah Nduni hancur total,” kata Sebby.
Sebby mengakui, di perkampungan itu memang ada titik kumpul anggota TPNPB-OPM. Dan titik tersebut, pun memang menjadi target penyergapan militer Indonesia.
“Di kampung itu militer Indonesia menangkap tiga anggota TPNPB. Lalu ketiganya disiksa sebelum ditembak di tempat,” kata Sebby.
Masih mengacu laporan intelijen TPNPB itu, kata Sebby, ada satu warga perempuan ibu rumah tangga yang turut menjadi korban militer Indonesia.
“Militer Indonesia menangkap satu ibu rumah tangga, lalu disiksa oleh aparat militer Indonesia. Dia sempat melarikan diri, tetapi militer Indonesia terus kerja dan akhirnya dia jatuh di Kali Hiabu yang mengakitkan orang tersebut tenggalam dan meninggal dunia,” ujar Sebby.