.png)
4 hours ago
1
Jabar Classic.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jawa Barat kembali menegaskan posisinya sebagai barometer olahraga berkuda di Indonesia. Setelah sepuluh tahun vakum, ajang bergengsi Jabar Classic resmi digelar kembali tahun ini dengan semangat baru untuk melahirkan kuda dan atlet terbaik dari Tanah Pasundan.
Terakhir kali diselenggarakan pada 16–18 Oktober 2015 di Denkavkud Parongpong, Bandung, Jabar Classic kini hadir dengan energi pembaruan yang menandai kebangkitan olahraga berkuda Jawa Barat menuju pentas nasional dan internasional.
“Jabar Classic menjadi wadah penting bagi peternak kuda, pemilik klub, dan seluruh pemangku kepentingan olahraga berkuda untuk mencetak bibit unggul, baik atlet maupun kuda,” ujar Jupri Mardi, Sekretaris Event Jabar Classic 2025, Kamis (23/10/2025).
Lebih dari sekadar kompetisi, Jabar Classic 2025 juga memainkan peran strategis sebagai Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV Jawa Barat 2026. Ajang ini menjadi pintu gerbang bagi atlet berkuda terbaik di berbagai daerah untuk memperebutkan tiket menuju Porprov, sekaligus memperkuat regenerasi atlet di cabang olahraga Equestrian yang terus berkembang pesat di Jawa Barat.
“Babak kualifikasi ini menjadi tahap krusial dalam seleksi atlet. Persaingan semakin ketat karena banyak talenta muda yang ingin membuktikan kemampuan mereka,” tambah Jupri.
Salah satu bintang muda yang mencuri perhatian adalah Nathanael Menayang, atlet dari klub D Riders, yang sukses meraih Piala Gubernur usai menempati peringkat pertama kategori Preliminary U18.
“Persaingannya ketat sekali. Saya sempat deg-degan karena selisih poinnya hanya sekitar tiga persen. Tapi akhirnya saya bisa memberikan yang terbaik,” ungkap Nathanael dengan bangga.
Pencapaian Nathanael menjadi bukti nyata bahwa pembinaan atlet muda berkuda di Jawa Barat berjalan efektif. Sinergi antara klub, pelatih, dan dukungan pemerintah daerah terus memperkuat fondasi prestasi olahraga ini.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Jabar Classic 2025 diharapkan menjadi titik balik bagi kejayaan olahraga berkuda di Tanah Pasundan. Kembalinya ajang legendaris ini bukan sekadar perayaan, tetapi simbol kebangkitan tradisi dan semangat juang atlet berkuda Indonesia.
