Mochammad Firdaus Syarafy
Info Sehat | 2025-10-24 19:05:30
Saat ini lari merupakan olahraga yang banyak dilakukan oleh Masyarakat Indonesia, hal ini dikarenakan lari merupakan olahraga yang paling mudah dilakukan tidak membutuhkan banyak biaya serta banyaknya influencer yang menjadikannya trend Kesehatan. Namun terdapat hal yang perlu diwaspadai oleh pelari dari berbagai tingkatan, baik pemula maupun berpengalaman.
Sering kali seorang pelari merasakan sakit perut, mulas, atau merasa ingin buang air besar. Fenomena ini dinamakan Runner trot’s atau runner’s diarrhea, hal ini terjadi disebabkan, ketika berlari tubuh mengalirkan lebih banyak darah ke kaki dan otot sehingga aliran pencernaan tidak mendapat cukup aliran darah. Menurut artikel kesehatan yang diterbitkan oleh American Society for Sport Medicine (AMSSM) yang diterbitkan melalui SportMedToday.com, Runner Trot’s Adalah gejala gastointetinal yang terjadi pada bagian bawah saat atau setelah olahraga aerobik, hal ini sering berkaitan dengan olahraga lari, gejala gastrointestinal terjadi pada sekitar 30-90% atlet dalam olahraga daya tahan, gejala ini umum terjadi pada atlet marathon atau ultramarathon.
Artikel ini juga mengungkapkan bahwa kondisi umum gejala ini meliputi; kram perut, dorongan untuk buang air besar, diare, dan buang air besar berdarah. Gejala ini sering terjadi pada wanita dan atlet muda. Selain kondisi fisiologis, memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi merupakan hal yang krusial. Makanan dan minuman tinggi kafein, serat dan produk laktosa seperti susu dapat mempercepat kontraksi usus, maka dari itu sebaiknya menghindari makanan atau minuman dengan komposisi tersebut sebelum berlari.
Dalam beberapa kasus, dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh dapat menjadi faktor terjadinya Runner Trot’s, hal ini terjadi dikarenakan dehidrasi membuat feses menjadi cair sehingga meningkatkan gangguan buang air besar saat lari.
Para ahli menyarankan untuk memperhatikan asupan sebelum lari dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Dengan manajemen asupan nutrisi yang baik risiko Runner’s Trot’s dapat dicegah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
.png)
4 hours ago
1









































