REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsenal menjelma menjadi mesin kemenangan yang nyaris sempurna. Di bawah racikan Mikel Arteta, The Gunners hanya kebobolan tiga gol dari delapan laga di Liga Primer Inggris musim ini, catatan yang menegaskan kokohnya fondasi menuju puncak klasemen sekaligus menghidupkan lagi mimpi juara yang telah sangat lama tertunda.
Duet William Saliba dan Gabriel Magalhaes di jantung pertahanan tampil solid, sementara David Raya kian mantap di bawah mistar. Ketiganya membentuk tembok baja yang bukan hanya tangguh di Inggris, tetapi juga di Eropa. Dalam tiga laga Liga Champions, gawang Arsenal tetap perawan, bukti konsistensi lini belakang yang kini menjadi identitas the Gunners.
Arteta menegaskan, kekuatan utama Arsenal ada pada kestabilan. “Fondasi kami kuat, tapi yang terpenting adalah menjaga konsistensi. Kami baru di awal musim, jadi setiap pertandingan harus jadi kesempatan untuk terus berkembang,” ujarnya.
Menurutnya, sejarah menunjukkan tim dengan pertahanan terbaik hampir selalu menjadi juara. “Tim yang punya rekor pertahanan kuat biasanya finis di puncak. Semakin kokoh dasar kami, semakin besar peluang untuk meraih gelar,” katanya.
Namun Arsenal tak hanya piawai menjaga gawang. Dari sisi ofensif, bola mati kini jadi senjata mematikan. The Gunners sudah mencetak 10 gol dari situasi tersebut hanya dalam delapan pertandingan. Ini merupakan rekor tercepat dalam sejarah Liga Primer.
“Semua berawal dari budaya kerja di latihan,” kata Arteta. “Kami memahami bahwa sepak bola terus berkembang. Lawan juga belajar dari kami, jadi kami harus menemukan cara baru untuk memaksimalkan setiap peluang.”
Akhir pekan ini, Arsenal menjamu Crystal Palace di Stadion Emirates, sebuah laga yang sarat emosi. Musim lalu, Palace menahan mereka 2-2, hasil yang kala itu membuka jalan bagi Liverpool menuju gelar.
“Kami menghadapi lagi lawan yang membuat kami kehilangan poin musim lalu. Fokus kami sekarang adalah memastikan hal itu tidak terulang,” tegas Arteta.
Pertandingan ini juga akan menjadi momen spesial bagi Eberechi Eze. Gelandang serang Inggris itu akan berhadapan dengan mantan klubnya untuk pertama kalinya sejak kepindahannya senilai 68 juta pound pada Agustus lalu.
“Bagi Ebs (Eze), laga ini pasti punya arti khusus. Tapi fokus utama tetap pada tim,” kata Arteta menutup.
Dengan pertahanan kokoh dan ketajaman bola mati yang luar biasa, Arsenal kini tampak matang di dua sisi permainan.
sumber : Reuters
.png)
3 hours ago
1














































