Banjir merendam Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Kota Bandung, di Gedebage, Senin (3/11/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung beberapa hari terakhir menyebabkan banjir merendam pemukiman di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung. Beberapa di antaranya daerah langganan banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, serta Kecamatan Bojongsoang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung melaporkan banjir terjadi di Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot. Penyebab banjir akibat luapan Sungai Citarum, Sungai Cikapundung dan lainnya.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 10 sentimenter hingga 60 sentimeter. Terdapat beberapa warga yang mengungsi di Masjid An Nur Kampung Sukabirus. Saat ini, banjir perlahan terus surut.
Selain itu, banjir terjadi di Desa Dayeuhkolot dengan ketinggian mulai dari 20 sentimeter hingga 1 meter lebih. Beberapa orang warga mengungsi di shelter yang berada di Desa Dayeuhkolot.
Sedangkan banjir di wilayah Kecamatan Bojongsoang dengan ketinggian 20 sentimeter hingga 1 meter lebih. Terdapat beberapa warga yang mengungsi dan terdapat sejumlah akses jalan yang terendam banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Bandung Wahyudin mengatakan, sejumlah warga memerlukan kebutuhan mendesak seperti makanan, selimut, sembako dan alat kebersihan. Pihaknya juga melakukan asesmen dan peninjauan di lapangan. terdampak banjir.
"BPBD terus melakukan asesmen dan pengecekan di lapangan," ujar Wahyudin, Selasa (4/11/2025).
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat di bulan November tahun 2025 yang bakal meningkat di Bandung Raya. Mereka mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berada di luar ruangan.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia relatif hangat. Kondisi tersebut mengindikasikan suplai uap air cukup tinggi di wilayah Jawa Barat.
Selain itu, fenomena cuaca Madden Julian Oscillation berada di fase 5 yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan. Serta beberapa kondisi lainnya yang dapat menyebabkan pembentukan awan hujan.
"Cuaca diprediksi didominasi cuaca berawan hingga cerah berawan di pagi hari dan berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat dan angin kencang antara siang sore dan malam hari," kata dia, Ahad (2/11/2025).
.png)
                        8 hours ago
                                5
                    















































