Apresiasi Program BGN, Ibu Negara Brasil: Tindakan Cinta dan Tanggung Jawab Negara

13 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kunjungan Ibu Negara Brasil, Janja Lula da Silva, ke Dapur Sehat Anak Bangsa di Halim, Jakarta, menjadi simbol kuat solidaritas sosial dan kerja sama antarnegara Selatan–Selatan (Global South–South).

Melalui kunjungan tersebut, Brasil dan Indonesia menunjukkan komitmen bersama dalam memperkuat ketahanan pangan dan gizi anak-anak, khususnya melalui kebijakan berbasis kesejahteraan sosial.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah Indonesia menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan sosial tidak hanya menyehatkan generasi muda, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat.

Permintaan bahan pangan di ribuan dapur pelaksana program menciptakan peluang baru bagi petani, pelaku UMKM, dan produsen pangan lokal. Di sisi lain, program ini menghidupkan kembali semangat gotong royong serta menghadirkan keadilan sosial bagi anak-anak di seluruh pelosok negeri.

Hingga kini, pelaksanaan MBG dilakukan melalui hampir 13.000 dapur komunitas, yang masing-masing mempekerjakan sekitar 50 staf terlatih — mulai dari juru masak, ahli gizi, hingga akuntan. Lebih dari 650.000 tenaga kerja profesional dan pekerja lokal aktif setiap hari memastikan makanan bergizi dan aman sampai ke tangan anak-anak Indonesia.

“Dapur-dapur ini bukan hanya tempat memasak, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi lokal dan inovasi sosial,” ujar Dian Fatwa, Juru Bicara Badan Gizi Nasional (BGN).

Meski demikian, program besar ini tidak lepas dari tantangan. Sejumlah dapur di daerah menghadapi kesulitan pasokan sayuran segar dan kenaikan harga ayam akibat permintaan yang melonjak. Namun, BGN melihat hal ini bukan sebagai hambatan, melainkan peluang ekonomi baru bagi petani kecil, peternak, dan pelaku usaha pangan.

“Kebutuhan bahan pangan yang meningkat adalah momentum untuk menggerakkan ekonomi daerah. Jika dikelola dengan baik, efek domino dari MBG akan memperkuat ekonomi lokal dan pada akhirnya ekonomi nasional,” kata Dian Fatwa.

Dalam kesempatan itu, Dian juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan Ibu Negara Brasil. Ia menegaskan bahwa Indonesia banyak belajar dari pengalaman Brasil melalui Programa Nacional de Alimentação Escolar (PNAE), program makan sekolah yang telah berjalan sejak 1955 dan kini menjangkau lebih dari 40 juta siswa setiap hari.

Salah satu kunci keberhasilannya adalah kewajiban penggunaan minimal 30 persen bahan pangan dari petani keluarga, yang terbukti memperkuat ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Janja Lula da Silva, yang juga dikenal sebagai Duta Besar Program PNAE, menegaskan pentingnya kolaborasi antarnegara berkembang untuk menjadikan makanan bergizi sebagai hak dasar setiap anak. “Memberi makan adalah tindakan cinta dan tanggung jawab negara,” ujarnya, mengutip siaran pers BGN per hari Jumat (24/10/2025).

Kunjungan ini menjadi penegasan komitmen Brasil dan Indonesia untuk membangun masa depan yang lebih sehat, adil, dan mandiri — dunia di mana tidak ada anak yang belajar dalam keadaan lapar.

sumber : Antara

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |