REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta memperkuat upaya penurunan angka stunting melalui berbagai langkah kolaboratif. Salah satunya lewat Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Si Penting, yang dilaksanakan bersama PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) dan Human Initiative Cabang Yogyakarta.
Program Si Penting sudah berjalan sejak Januari hingga Oktober 2025. Kini, program tersebut memasuki tahap kelulusan bagi para peserta yang terdiri dari kader kesehatan, ibu hamil, serta ibu baduta dari Kelurahan Tahunan dan Sorosutan.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Selama sembilan bulan berjalan, program ini menyentuh sedikitnya 60 kader dan 97 ibu. Mereka mendapatkan pendampingan gizi, kunjungan rumah, workshop peningkatan kapasitas, hingga pemantauan rutin tumbuh kembang anak.
Perwakilan dari tim pelaksana program menyampaikan, pelatihan dan pendampingan dilakukan secara intensif dan terstruktur. Menurutnya, perubahan perilaku menjadi fokus utama. Sebab, pencegahan stunting tidak berhenti pada angka atau laporan, melainkan pada kebiasaan keluarga dalam memberikan nutrisi yang tepat dan melakukan pemantauan kesehatan secara berkala.
“Semoga ini menjadi aksi nyata untuk mengurangi dan mencegah stunting di wilayah sasaran program,” ujarnya dalam kegiatan Graduation Program 1000 HPK Si Penting di Ruang Yudhistira Balai Kota Yogyakarta.
Dia mengatakan program Si Penting ini tidak hanya bicara tentang memberikan edukasi mengenai gizi atau tumbuh kembang anak. Program ini hadir untuk membangun kesadaran, kebiasaan baru, dan sistem pendampingan yang dekat dengan warga, terutama ibu-ibu yang memiliki anak dalam masa emas pertumbuhan. Sebab, fase 1000 HPK adalah periode yang sangat menentukan kualitas kesehatan dan perkembangan anak di masa depan.
Factory Director Danone Specialized Nutrition East Lastiani Rosalina mengatakan Si Penting merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui nutrisi dan edukasi langsung ke lapangan. Menurut Lastiani, upaya menurunkan stunting memerlukan keterlibatan semua pihak, termasuk dunia usaha, karena dampaknya tidak hanya untuk saat ini, tetapi untuk masa depan bangsa.
“Tugas utama kita kali ini adalah memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Harapannya dengan kerja sama ini kita dapat menurunkan angka stunting di Yogyakarta dan juga membangun pondasi untuk generasi emas 2045,” kata dia.
.png)
2 hours ago
1















































