Bantuan kemanusiaan PBB sebanyak 89 truk dikirim ke Provinsi Idlib pada Kamis. Ilustrasi.
REPUBLIKA.CO.ID, HAMILTON — Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza masih terhambat akibat penutupan perbatasan oleh Israel, meskipun sejumlah keluarga mulai bergerak ke wilayah yang kini dapat diakses.
“Penutupan berkelanjutan di perbatasan Zikim dan Erez yang menjadi jalur utama ke wilayah utara membuat pekerja kemanusiaan kesulitan menjangkau warga dengan dukungan vital sesuai skala yang dibutuhkan,” kata Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam konferensi pers di New York, Rabu (22/10/2025).
Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Haq mengatakan sejak gencatan senjata diberlakukan lebih dari sepuluh hari lalu, PBB dan mitranya telah meningkatkan operasi tanggap darurat terutama di wilayah tengah dan selatan Gaza.
Sejak 10 Oktober, lebih dari 425.000 pergerakan penduduk tercatat dari selatan ke utara Jalur Gaza. Para pengungsi kini berlindung di lokasi seperti Jabaliya dan dua sekolah di Beit Lahiya, yang sebelumnya tak bisa dijangkau karena operasi militer Israel.
Dari 10 misi kemanusiaan yang dikoordinasikan PBB di Gaza pada Senin (20/10/2025), enam berhasil dilaksanakan, termasuk pengiriman tangki air, perlengkapan kebersihan, dan bahan bakar dari perbatasan.“Hari ini kami berhasil membawa beberapa truk tangki bahan bakar dan ratusan palet popok bayi,” ujar Haq.
PBB menyebut 2.400 truk bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza.
sumber : Antara