Kemenperin Tegaskan Perlindungan Pasar Domestik Jadi Fokus SBIN

4 hours ago 1

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, SBIN berfungsi sebagai kerangka strategis jangka panjang yang menempatkan sektor industri sebagai tulang punggung kemandirian ekonomi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan perlindungan terhadap pasar domestik menjadi prioritas utama dalam Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN). Langkah ini merupakan bagian dari arah baru kebijakan industri nasional yang dirancang untuk memperkuat ketahanan ekonomi.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, SBIN berfungsi sebagai kerangka strategis jangka panjang yang menempatkan sektor industri sebagai tulang punggung kemandirian ekonomi. Strategi tersebut disusun untuk menjawab perubahan global yang cepat dan penuh disrupsi, mulai dari pandemi, perang dagang, hingga transisi energi.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

“SBIN bukan sekadar kebijakan sektoral Kemenperin, tetapi strategi nasional agar industri Indonesia tumbuh dan berdaulat,” ujar Agus pada pembukaan Rapat Kerja Kemenperin 2025 di Jakarta, dikutip Selasa (28/10/2025).

Menperin menjelaskan, sekitar 80 persen output industri nasional terserap oleh pasar dalam negeri, sehingga kestabilan pasar domestik menjadi penentu ketahanan industri nasional. Pemerintah, kata dia, akan memperkuat kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar belanja negara benar-benar berpihak kepada produk nasional.

Instrumen tarif dan nontarif juga akan dioptimalkan guna mengendalikan arus masuk produk impor. Kebijakan ini diambil untuk memberi ruang tumbuh bagi pelaku industri dalam negeri agar dapat berinovasi dan bersaing secara sehat. Pemerintah menilai keseimbangan antara perlindungan dan keterbukaan menjadi kunci agar pasar dalam negeri tetap kuat tanpa menutup peluang kerja sama global.

Selain memperkuat pasar domestik, Kemenperin juga menargetkan ekspansi industri ke luar negeri melalui diversifikasi ekspor dan diplomasi industri yang lebih proaktif. Negara-negara nontradisional akan menjadi fokus pengembangan pasar baru, termasuk sektor kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) yang kini menjadi andalan ekspor masa depan.

Kemenperin memastikan SBIN menjadi fondasi penting untuk mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan visi Indonesia Emas 2045. Industrialisasi diarahkan agar tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat kedaulatan bangsa serta pemerataan kesejahteraan rakyat di seluruh wilayah Tanah Air.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |