Cargill Resmikan Refinery Sawit Berkelanjutan Senilai Rp 3,3 Triliun, Serap 300 Tenaga Kerja Lokal

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Cargill resmi mengoperasikan refinery minyak sawit berkelanjutan di Lampung dengan nilai investasi mencapai 200 juta dolar AS atau Rp 3,3 triliun (Rp 16.500 per dolar AS). Fasilitas yang dibangun sejak 2023 ini menjadi tonggak penting dalam penguatan industri sawit berkelanjutan di Indonesia, sekaligus memperingati 50 tahun kehadiran Cargill di tanah air.

Group President Agriculture and Trading Cargill for Asia Pacific, Penne Kehl, menegaskan bahwa proyek ini menjadi simbol keyakinan perusahaan terhadap masa depan Indonesia. “Kami yakin dengan masa depan Cargill di Indonesia, apalagi sudah 50 tahun kami berada di sini. Refinery ini memperkuat komitmen kami terhadap sistem pangan global yang lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan,” ujarnya saat meresmikan fasilitas refinery di Bandar Lampung, Lampung, Senin (20/10/2025).

Kilang minyak PT Pacrim Nusantra Lestari Foods, unit bisnis Cargill di Indonesia ini memiliki kapasitas pemurnian hingga satu juta metrik ton minyak sawit per tahun dan mampu mengolah 3.000 metrik ton per hari. Teknologinya dirancang untuk memastikan ketertelusuran penuh bahan baku dari sumber yang bertanggung jawab serta efisiensi energi dan pengelolaan limbah ramah lingkungan.

Sementara itu, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengatakan hadirnya fasilitas Cargill di wilayahnya akan memperkuat posisi Lampung sebagai salah satu sentra industri pengolahan sawit nasional. “Investasi ini mencerminkan kepercayaan dunia terhadap potensi Lampung sebagai daerah ramah investasi. Cargill ikut membuka lapangan kerja baru dan mendorong ekonomi lokal tumbuh lebih berkelanjutan,” ujarnya saat menghadiri peresmian, Senin (20/10).

Rahmat menjelaskan refinery Cargill diperkirakan menyerap hampir 300 tenaga kerja yang berasal dari Lampung. Hanya saja, efek ganda dari pembangunan kilang minyak tersebut adalah pemanfaatan pasokan sawit rakyat dari berbagai wilayah di Indonesia."Apalagi, sebagian besar sawit di Lampung berasal dari rakyat,"

Staff Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, menyebut pembangunan refinery Cargill menjadi penanda kematangan investasi perusahaan global di sektor agroindustri Indonesia. “Pemerintah sangat mendukung dan berterima kasih atas investasi berkelanjutan Cargill di Indonesia, tidak hanya di sawit, tapi juga di sektor kakao, kelapa, dan gula. Apalagi kini Cargill sudah melakukan downstreaming atau hilirisasi di Indonesia,” katanya.

Doddy juga menambahkan bahwa subsektor kelapa sawit memang menjadi salah satu prioritas nasional. Karena itu, kehadiran Cargill di Lampung dinilai mampu memberikan efek ganda bagi perekonomian nasional maupun daerah.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |