Bagaimana Penampilan Rambut Rasulullah?

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para sahabat meriwayatkan berbagai detail tentang penampilan fisik Nabi Muhammad SAW. Di antara berbagai hadis, ada yang menerangkan ihwal rambut Rasulullah SAW.

Sebagai contoh, hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i. Di dalamnya, disebutkan bahwa rambut Nabi Muhammad SAW memiliki panjang sebahu atau setinggi daun telinga beliau. Bentuknya tidak terlalu lurus, tetapi juga tidak terlalu keriting.

Dikutip dari kitab Syama'ilul Muhammadiyyah yang ditulis Abu lsa Muhammad bin lsa At-Tirmidzi, Ali bin Hujr bercerita mengenai penuturan Anas bin Malik. Ia berkata, "Rambut Rasulullah SAW mencapai pertengahan kedua telinga beliau" (HR an-Nasa'i).

Ada pula hadis yang memuat keterangan ummul mukminin, 'Aisyah binti Abu Bakar. Ia mengatakan, "Aku pernah mandi bersama Rasulullah SAW dari satu wadah (air). Beliau memiliki rambut yang panjangnya tidak sampai di pundak dan tidak sampai di bagian bawah daun telinga" (HR at-Tirmidzi).

Dari al-Bara' bin Azib, ia berkata, "Rasulullah SAW adalah seorang yang berpostur sedang. Kedua pundaknya bidang, sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun telinganya" (HR Bukhari dan Muslim).

"Aku pernah bertanya kepada Anas bin Malik, bagaimanakah rambut Rasulullah SAW? Anas bin Malik menjawab, 'Rambut Rasulullah SAW tidak terlalu keriting, tidak juga lurus kaku. Rambutnya mencapai kedua daun telinganya'" (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Ibnu Abbas, didapati keterangan: "Pada awalnya, Rasulullah SAW terbiasa membiarkan rambutnya tergerai. Saat itu, orang-orang musyrik merapikan rambut mereka. Sementara, golongan Ahli Kitab selalu membiarkan rambut mereka tergerai. Rasulullah SAW lebih suka meniru perilaku Ahli Kitab selama belum ada ketentuan dari Allah. Kemudian, Rasulullah SAW selalu merapikan rambut beliau" (HR Bukhari dan Muslim).

Doa saat becermin

Doa merupakan unsur yang paling esensial dalam ibadah. Rasulullah SAW bersabda, "Doa itu ibadah. Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain berdoa kepada-Nya, sedangkan kita dalam keadaan yang lapang."

Berikut lafaz doa yang dapat diucapkan seorang Muslim tatkala ia bercermin.

"Allahumma kamaa hassanta kholqi fahassin khuluqiy."

Artinya, "Ya Allah, sebagaimana Engkau memperindah kejadianku (rupaku), maka perindah pula akhlakku" (HR Ahmad).

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |