REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kemandirian Ekonomi dan ketahanan pangan keluarga menjadi pondasi penting dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing. Untuk mewujudkan itu, Pimpinan Daerah Wanita Islam (PDWI) Tangerang Selatan menggelar pelatihan budidaya jamur tiram di Kantor Pemerintah Kota Tangerang Selatan pada Rabu (8/10/2025)
Ketua PDWI Tangerang Selatan, Eva Nurfiriana mengatakan, di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks, diperlukan inovasi usaha rumah tangga yang mudah diterapkan, namun memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satunya adalah budidaya jamur tiram, yang dapat dilakukan di lahan terbatas dan berpotensi memberikan penghasilan berkelanjutan juga menjaga ketahanan ekonomi dan pangan keluarga.
"Jamur tiram merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan di Indonesia, selain bernilai ekonomi tinggi, juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia," kata Eva saat jumpa pers, Rabu (8/10/2025)
Menurutnya, kualitas jamur tiram di Indonesia pun terbilang baik. Tidak heran jika jamur tiram asal Indonesia banyak diekspor ke berbagai negara seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, serta negara-negara Asia Tenggara dan Eropa lainnya, yang selama ini dikenal sebagai pasar potensial.
Permintaan pasar global akan jamur tiram dari Tanah Air terus meningkat pesat dengan proyeksi pertumbuhan pasar jamur tiram global dari 67,69 miliar Dolar AS pada 2025 menjadi 121,62 miliar Dolar AS pada 2033. Hal ini didorong oleh peningkatan kesadaran akan kesehatan dan permintaan makanan nabati.
"Peluang tersebut ditangkap oleh Wanita Islam, dengan menginisiasi dan menjadi penggagas kegiatan pelatihan pembudidayaan jamur tiram di Kota Tangerang Selatan," ujar Eva.
Bimtek Budidaya Jamur Tiram mendapat dukungan penuh dari Pemkot Tangerang Selatan. Turut hadir dalam Bimtek tersebut dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tangerang Selatan, ESQ dan Paragon sebagai social partner, dan Ikatan Keluarga Minang (IKM) Tangerang Selatan.
Eva menerangkan, Bimtek Budidaya Jamur Tiram bertema Pelatihan Budidaya Jamur Tiram untuk Kemandirian dan Ketahanan Pangan Keluarga. Ada sekitar 50 peserta yang akan mendapatkan bantuan untuk melakukan budidaya jamur tiram. Sehingga ibu-ibu pun bisa dengan mudah melakukan budidaya jamur tiram.
"Dalam pelatihan (Bimtek) ini para peserta akan mendapatkan ilmu, keterampilan, serta wawasan praktis dari para narasumber profesional di bidang pertanian modern, UMKM, dan inovasi teknologi pangan. Kegiatan ini juga menjadi ajang sinergi antara pemerintah daerah, organisasi perempuan, dan lembaga sosial dalam menggerakkan kemandirian ekonomi dan pangan keluarga berbasis pertanian produktif," ujar Eva.
Eva menambahkan, maksud dan tujuan pembudidayaan jamur tiram adalah memberikan edukasi dan keterampilan praktis budidaya jamur tiram modern, dan menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan ibu rumah tangga, mahasiswa serta masyarakat umum.
Juga untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi keluarga. Membangun kolaborasi antara pemerintah, akademisi, praktisi, dan pelaku UMKM dalam pengembangan pertanian berbasis teknologi.
Bimtek Budidaya Jamur Tiram diikuti 100 orang peserta yang terdiri dari ibu rumah tangga yang berminat mengembangkan usaha pertanian rumah tangga, mahasiswa dan pelajar yang ingin mempelajari agribisnis dan kewirausahaan, serta masyarakat umum yang tertarik memulai usaha produktif berbasis pangan sehat.
Wanita Islam berharap melalui Bimtek tersebut dapat memacu minat dan kemampuan wanita, khususnya ibu rumah tangga untuk serius menambah penghasilan dan menjaga ketahanan ekonomi dan pangan keluarga secara optimal dan konsisten dalam menggeluti bidang pertanian modern yang bernilai ekonomi tinggi. Sehingga kebangkitan wanita wirausaha di Kota Tangerang Selatan dapat menopang target pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kualitas yang merata dan berkeadilan.