Transjakarta Siapkan Model Bisnis Sasar Korporasi, Bisa Masuk Sustainability Report

3 hours ago 3

Bus Transjakarta melintas di halte Transjakarta Balaikota, Jakarta, Ahad (31/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Transjakarta berencana mengembangkan model bisnis business-to-business (B2B) kepada sejumlah korporasi di Ibu Kota dan sekitarnya. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah penumpang Transjakarta.

Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, mengatakan selama ini pihaknya masih menggunakan model bisnis business-to-consumer (B2C). Artinya, penjualan tiket Transjakarta dilakukan langsung kepada masyarakat sebagai pengguna.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

“Kami lagi siapkan, kami akan bikin business-to-business. Jadi jual tiketnya itu bukan ke pelanggan langsung, tapi ke korporasi,” kata dia di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Menurut dia, hal itu merupakan salah satu potensi untuk meningkatkan jumlah penumpang Transjakarta. Di sisi lain, perusahaan dinilai tidak perlu lagi memberikan tunjangan transportasi kepada para pegawainya.

“Daripada korporasi kasih tunjangan parkir, kasih tunjangan transportasi, mending naik transportasi publik. Bisa menjadi program sustainability, bisa dimasukkan dalam sustainability report-nya,” ujar dia.

Welfizon menilai, hal itu sangat mungkin dilakukan. Pasalnya, jaringan Transjakarta saat ini sudah sangat luas.

Di sisi lain, korporasi juga akan terbantu dengan model bisnis tersebut. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan korporasi disebut bakal lebih rendah dibandingkan harus memberikan tunjangan kepada para karyawannya atau menyewa angkutan khusus karyawan.

“Nah, kita lihat potensinya, ya kalau misalnya dengan pola yang lama pasti akan mahal dan juga tidak terlalu efektif. Jadi pola ini yang kita coba akan manfaatkan, kita masuk ke segmen B2B. Jadi bisa menambah jumlah pelanggan dan nanti juga bisa menjadi revenue tambahan,” kata dia.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |