Selamatan di Bledug Kuwu, Meninggal karena Potong Babi

3 hours ago 2

Kendeng 2025-11-04 19:32:55

Letupan lumpur di Bledug Kuwu di Grobogan. Di masa lalu banyak orang selamatan di Bledug Kuwu dengan memotong ayam, kambing kerbau. Ada yang potong babi, tapi kemudian meninggal.

Di Grobogan ada areal yang menyemburkan lumpur beserta air asin dari dalam tanah. Namanya Bledug Kuwu, oleh warga air asinnya diambil untuk dibuat garam.

Di masa lalu, banyak orang berkunjung ke areal Bledug Kuwu terletak di Desa Kuwu, yang menjadi ibu kota Kawedanan Kradenan. Tak hanya warga Kuwu dan Kradenan yang datang, melainkan juga warga dari daerah lain, termasuk orang-orang Cina.

Apakah mereka hanya menikmati pemandangan letupan lumpur yang membubung ke atas permukaan? Ternyata tidak. Mereka juga datang untuk menyembelih tidak hanya ayam, tetapi juga kambing ataupun kerbau. Ada yang meninggal karena yang dipotong babi dan makanannya dimakan sebelum selamatan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Saban hari Senin orang-orang yang mempunyai nazar dan yang kesampaian maksudnya tadi lantas selamatan di situ bawa panggang ayam dengan nasi dan lain-lain selamatan di situ,” tulis Wirjokoesoemo, wedana Kradenan di "Kepercayaan Orang-orang di Distrik Kradenan".

Hari Senin yang ditentukan sebagai hari selamatan itu adalah Senin Wage. Orang-orang Cina yang datang, biasanya memotong kerbau dan kambing. Bahkan ada pula yang menyediakan hiburan wayang kulit dan atau wayang klitik.

Namun, makanan yang disediakan tidak boleh dimakan terlebih dulu, dicicipi sekalipun. Wirjokoesoemo mencatat berdasarkan cerita dari warga, makanan yang dipakai untuk selamatan dimakan sebelum acara selamatan dilakukan, yang terjadi justru mendatangkan kesusahan bagi yang mengadakan hajat saat itu.

“Sakit keras dan sampai ada yang jadi matinya,” tulis Wirjokoesoemo.

Menurut Wirjokoesoemo, ada warga dari Dusun Kembangan, Kuwu, ia minum santan untuk sayur, sebelum dibawa ke Bledug. Awalnya hanya mulut yang mengalami sakit, kemudian dia meninggal dunia akibat disambar petir saat di Bledug.

Hamparan Bledug Kuwu cukup luas. Tanah berlumpur tiada tanaman. Saat ini tercatat seluas 45 hektare.

Nasib naas juga menimpa orang Cina Kuwu pada tahun 1889. Namanya Tjan Tjoeng Tien memiliki dua istri, menyiapkan makanan untuk selamatan di Bledug.

Namun, sebelum dibawa ke Bledug, ada makanan yang dimakan oleh anjingnya. Akibatnya, dua istrinya lantas sakit keras, lalu meninggal dunia.

Nasib naas lain dialami oleh orang Cina Kuwu yang potong babi untuk selamatan di Bledug. Karena babi adalah hewan pantangan di Kuwu, maka orang itu sekeluarga meninggal dunia setelah memotong babi untuk selamatan.

Setelah kejadian itu, orang-orang Cina yang ingin makan daging babi, membeli dan memotong babi di Wirosari. Wirosari berada sekitar tujuh kilometer sebelah barat Kuwu.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini

Image

[email protected]

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |