Plt Gubernur Riau Bersumpah tak Jebloskan Abdul Wahid dkk ke Penjara, Ini Kesaksiannya

2 hours ago 1

Tersangka Gubernur Provinsi Riau Abdul Wahid (tengah), Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Provinsi Riau M Arief Setiawan (kanan) dan Tenaga Ahli Gubernur Riau Dani M Nursalam (kiri) mengenakan rompi tahanan saat dihadirkan dalam konferensi pers pengumuman penetapan dan penahanan tersangka di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (5/11/2025). KPK secara resmi menetapkan sekaligus menahan tiga tersangka dalam kegiatan tangkap tangan terkait dugaan tindak pidana korupsi pemerasan, permintaan dan penerimaan hadiah atau janji di Pemerintah Provinsi Riau tahun anggaran 2025. Ketiga tersangka tersebut diantaranya Gubernur Provinsi Riau Abdul Wahid, Kepala Dinas PUPR PKPP M Arief Setiawan dan tenaga ahli Gubernur Provinsi Riau Dani M Nursalam. Dalam kegiatan tangkap tangan tersebut, KPK mengamankan sejumlah uang dalam pecahan asing yakni 9.000 pound sterling dan 3.000 USD atau setara Rp800 serta pecahan rupiah dengan jumlah total barang bukti uang senilai Rp1,6 miliar. KPK akan melakukan penahanan terhadap ketiga tersangka selama 20 hari pertama di Rutan Gedung ACLC KPK dan Rutan Gedung Merah Putih KPK untuk keperluan penyidikan lebih lanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pelaksana Tugas Gubernur Riau SF Hariyanto membantah bahwa ia diperiksa bahkan disebut menjadi saksi pelapor terkait kasus dugaan korupsi terkait pemerasan yang menyeret gubernur sebelumnya Abdul Wahid.

SF Hariyanto yang sebelumnya merupakan wakil gubernur Riau dan saat ini ditunjuk menteri dalam negeri sebagai Plt Gubernur Riau  mengaku bingung dengan tuduhan tersebut.

Hariyanto menegaskan bahwa dirinya tidak tahu dengan kasus tersebut meskipun mengetahui ketika Abdul Wahid ditangkap.

"Saya bersumpah, saksi pelapor apa? Itu di sana semua anak buah saya semua, apa mungkin saya masukkan semua ke penjara. Saya tak tahu, saya tak ada melapor-lapor, jadi saya katakan itu fitnah," katanya di Pekanbaru, Kamis.

Dia mengakui memang mengetahui adanya penangkapan Abdul Wahid karena tengah bersama yang bersangkutan.

"Memang saat itu, kebetulan, saya bersama Abdul Wahid dan Bupati Siak Afni Zulkifli duduk bersama di kafe yang jadi lokasi penangkapan Abdul Wahid, tetapi saya hanya tahu ramai ada orang di luar dan setelah itu pun langsung pulang," katanya.

sumber : Antara

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |