Kepala Intelijen Mesir Terbang ke Israel Bahas Kelanjutan Gencatan Senjata Gaza

4 hours ago 1

Ilustrasi rombongan kepala intelijen Mesir mendarat di bandara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala intelijen Mesir Hassan Mahmoud Rashad terbang ke Israel menyusul Utusan AS Steve Witkoff, Jared Kushner dan Wakil Presiden Amerika JD Vance. Mereka akan membahas cara mengkonsolidasikan gencatan senjata Gaza.

Sebagai kepala Badan Intelijen Umum Mesir (GIS), Hassan Rashad telah menjadi tokoh kunci dalam perundingan gencatan senjata di Gaza. Pada 21 Oktober 2025, ia tiba di Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat Israel lainnya guna membahas konsolidasi gencatan senjata dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Kunjungan pejabat Mesir itu terjadi dua pekan setelah perjanjian gencatan senjata yang ditengahi antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Mesir, Qatar, Turki dan Amerika Serikat memediasi kesepakatan untuk menghentikan perang dua tahun yang menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza dan mengakibatkan ribuan orang tewas dan terluka.

Intelijen Mesir memainkan peran sentral dan kompleks dalam konflik Hamas-Israel di Gaza, bertindak sebagai mediator utama, pengelola perbatasan, serta penghubung antara faksi yang bertikai dan komunitas internasional.

Peran ini mencerminkan kepentingan geopolitik Mesir dalam menjaga stabilitas di perbatasannya dan mencegah eskalasi yang lebih luas. Melalui Kepala Intelijen Umum Mesir dan pejabat senior lainnya, Kairo secara konsisten berupaya memfasilitasi kesepakatan gencatan senjata, pertukaran tahanan, dan akses bantuan kemanusiaan.

Sebagai mediator, intelijen Mesir sering kali menjadi pihak ketiga yang netral yang dipercaya oleh Hamas maupun Israel, meskipun terkadang ada keraguan atau ketidakpercayaan dari salah satu pihak.

Para pejabat Mesir mengadakan pertemuan langsung dengan perwakilan Hamas di Kairo dan delegasi Israel, sering kali bekerja sama dengan mediator lain seperti Qatar dan Amerika Serikat.

Peran mediasi ini mencakup perundingan untuk mengakhiri kekerasan, seperti yang terjadi pada Mei 2021 dan konflik-konflik lainnya, serta upaya berkelanjutan untuk mewujudkan gencatan senjata yang lebih stabil.

Intelijen Mesir juga terlibat dalam pengelolaan perbatasan Rafah, satu-satunya penyeberangan yang tidak dikendalikan Israel, dan juga dalam upaya untuk mengawasi dan menghentikan penyelundupan senjata ke Gaza melalui terowongan-terowongan bawah tanah.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |