REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — KAI Commuter Indonesia (KCI) telah mengoperasikan 11 rangkaian sarana KRL baru untuk melayani pengguna Commuter Line Jabodetabek setiap harinya. Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, mengatakan total 132 unit kereta dari seluruh rangkaian KRL baru ini merupakan pengganti sarana-sarana KRL yang secara bertahap telah memasuki masa habis pakainya.
“Rangkaian KRL terbaru ini merupakan modernisasi sarana perkeretaapian dengan teknologi terbaru yang disebut CLI-125. Diharapkan dapat memenuhi kebutuhan layanan pengguna yang semakin meningkat,” ujar Asdo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Asdo menyampaikan, pengadaan sarana KRL baru ini merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan transportasi publik perkotaan di wilayah Jabodetabek. Pengoperasian sarana KRL baru ini melayani Commuter Line Bogor sebanyak empat rangkaian dan Commuter Line Cikarang sebanyak tujuh rangkaian.
“Pada awal pengoperasian sarana KRL baru ini, KAI Commuter mengoperasikan dua rangkaian, masing-masing terdiri atas 12 kereta (SF12), pada 1 Juni 2025 di lintas Bogor dan satu rangkaian di lintas Cikarang,” ucap Asdo.
Selanjutnya, secara bertahap KAI Commuter mengoperasikan dua rangkaian tambahan masing-masing pada 11 Juni 2025, 25 Juli 2025, 22 Agustus 2025, dan 26 September 2025. Asdo menyampaikan, kereta tersebut beroperasi setelah lolos sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan.
“Seluruh pengoperasian sarana KRL baru ini merupakan penggantian atas sarana KRL lama yang telah memasuki masa pensiun atau habis masa pakainya,” kata Asdo.
Manajer Humas KAI Commuter, Leza Arlan, menyampaikan, pengoperasian sarana KRL baru ini melayani pengguna Commuter Line Jabodetabek yang rata-rata mencapai 1,1 juta orang setiap hari. Leza menambahkan, rangkaian KRL baru ini dilengkapi sejumlah fitur modern seperti sistem pendingin udara (AC) yang lebih kuat, ruang interior yang lebih luas dan ergonomis, serta teknologi keselamatan mutakhir.
“Selain itu, desain kabin dan tempat duduk dirancang untuk meningkatkan kenyamanan pengguna, termasuk penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil,” ujar Leza.
Leza memaparkan, total volume pengguna Commuter Line Jabodetabek hingga September 2025 mencapai 255.520.494 orang. Total pengguna Commuter Line lintas Bogor telah menembus 113.841.530 orang, sedangkan lintas Cikarang sebanyak 62.672.487 orang.
“Dengan adanya peningkatan jumlah pengguna, tentu diperlukan sarana yang memadai agar pergerakan masyarakat dari satu tempat ke tempat lain dapat terakomodasi,” kata Leza.