Gerakan Pasar Murah Digelar 835 Kali di Sulsel untuk Stabilkan Harga Pangan

13 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR, – Gerakan Pasar Murah (GPM) telah dilaksanakan sebanyak 835 kali di Sulawesi Selatan sejak tahun 2022 hingga 2025. Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Muhammad Ilyas, menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk stabilisasi harga komoditas pangan di seluruh wilayah Sulsel.

Ilyas menyatakan bahwa GPM dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor yang penting untuk memperkuat ekonomi daerah dari tingkat desa hingga kabupaten. "Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mendukung keberlanjutan ketahanan pangan serta pengendalian inflasi," ujar Ilyas pada pelaksanaan GPM serentak di 24 kabupaten yang dipusatkan di Makassar.

Kegiatan ini merupakan inisiasi Gubernur Sulawesi Selatan dan menjadi rujukan nasional dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-356 Provinsi Sulawesi Selatan dengan tema “Sulawesi Selatan Maju dan Berkarakter.”

Deputi Bidang Persediaan dan Stabilisasi Pasokan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, mengapresiasi antusiasme Sulsel dalam menyelenggarakan GPM. "Data kami mencatat hampir 1.000 kegiatan GPM telah dilakukan di wilayah Sulsel, atau sekitar 11 persen dari total nasional. Ini membuktikan keseriusan daerah dalam pengendalian inflasi," katanya.

Ia menambahkan, dari 1.600 unit Kios Tani yang diinisiasi Badan Pangan Nasional, sebanyak 60 unit berada di Sulsel, yang dapat digunakan untuk menjual beras murah dan mendukung stabilisasi harga. Meski inflasi Sulsel masih relatif tinggi dibandingkan nasional, Ketut mengakui penurunannya cukup signifikan berkat pelaksanaan GPM secara konsisten.

Tren Inflasi dan Komoditas Penyumbang

Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Ricky Satria, menyebut Sulsel mencatat deflasi sebesar 0,17 persen pada September 2025, setelah sebelumnya mengalami inflasi 0,04 persen. “Gerakan ini bukan hanya menjadi gerakan seremonial. Kita berharap kegiatan ini dapat berlanjut untuk menstabilkan harga,” ujarnya.

Menurutnya, kelompok makanan dan minuman masih mendominasi penyumbang inflasi, terutama pada komoditas beras, ikan bandeng, ikan tuna, ikan layang, dan udang. Gerakan Pangan Murah ini tidak hanya menjadi bagian dari perayaan HUT Sulsel, tetapi juga merupakan strategi jangka panjang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam menjaga akses masyarakat terhadap pangan terjangkau dan menekan inflasi di daerah.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |