Bukan Kisah Durhaka Biasa, Maling Kundang Diubah Jadi Thriller Psikologis Penuh Misteri

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film terbaru dari rumah produksi Come and See Pictures, Legenda Kelam Maling Kundang, menawarkan "cerita rakyat" dengan sensasi berbeda. Berbeda dari narasi cerita yang sudah dikenal luas, film di bawah arahan sutradara Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo ini sengaja dibawa ke ranah yang lebih kelam dan gelap, bukan sekadar untuk menciptakan efek seram, melainkan untuk memperdalam lapisan emosional dan mengungkap misteri yang selama ini tersembunyi.

Rafki, yang juga bertindak sebagai co-writer, mengatakan ide penggarapan ulang legenda ini berakar dari keinginan untuk menghidupkan kembali cerita rakyat Indonesia yang kaya pesan moral, namun jarang diangkat ke layar lebar. "Indonesia kan punya banyak sekali cerita rakyat, tapi kalau dilihat enggak banyak yang diangkat dari film. Padahal, cerita-cerita rakyat ini kan punya pesan biasanya yang bagus, itu dibuat, diceritakan turun-turun karena misalnya mendidik anak untuk tidak sombong, tidak melupakan orang tua, dan mendidik orang untuk bekerja keras dan lain sebagainya," ujarnya ketika berkunjung ke kantor Republika di Jakarta pada Rabu (29/10/2025).

Film ini berfokus pada karakter utama, Alif (diperankan oleh Rio Dewanto), seorang pria yang mengalami kecelakaan hingga kehilangan sebagian ingatannya. Situasi mulai memanas ketika seorang perempuan tua datang ke rumahnya dan mengaku sebagai ibu, padahal Alif sama sekali tidak mengenalinya. 

"Hal yang menjadi menarik di cerita kita adalah Alif tidak kenal perempuan itu. Dia bahkan tidak ingat sama sekali wajah ibunya. Jadi, siapakah perempuan itu? Apa yang akan dilakukan Alif? Apa rahasia yang akan terungkap di film ini? Itu yang akan menjadi cerita," ujarnya.

Inilah pembelokan mitologi yang berani, film ini tidak hanya mengikut pada narasi bahwa anak durhaka saja, melainkan mempertanyakan fondasi dari kedurhakaan itu sendiri. Rafi menyebut kekelaman ini bukan sekadar estetika, tetapi berujung kelam karena ceritanya dibuat lebih emosional dan terkait pada hal-hal yang banyak ditemui dalam kehidupan nyata.

"Kita benar-benar mempertanyakan core dan cerita Maling Kundang itu sendiri. Sebenarnya, kami melakukan ini tanpa mengubah cerita aslinya, cuma memperkaya aja. Jadi, meskipun orang akan tetap merasakan, 'Wah, dia durhaka nih,' tapi kemudian, ada sesuatu ternyata," ujar Rafi.

Pendekatan ini merupakan upaya untuk membuat cerita lebih intriguing dan menarik bagi penonton modern yang sudah memiliki banyak referensi film. Alih-alih mengadaptasi cerita rakyat secara harfiah, Come and See Pictures memilih untuk memotret inti atau tema di baliknya.

"Karena kan cerita Maling Kundang itu legenda, bukan cerita asli. Jadi, kita cuma ingin mendapatkan sensasi ceritanya di film ini, tapi kita ingin membangun lagi dengan cerita yang lebih menarik," jelasnya.

Film bergenre thriller psikologis memerlukan ketelitian luar biasa, baik dalam perencanaan visual maupun pendalaman emosi karakternya. Untuk sebuah proyek film terbaru, efisiensi yang luar biasa di lokasi syuting berhasil dicapai berkat perencanaan matang yang dicanangkan sejak tahap pra-produksi. Pendekatan ini secara drastis mengurangi waktu tak terduga dan masalah di lapangan, memungkinkan tim produksi memaksimalkan waktu untuk mendapatkan hasil sinematik terbaik.

Filosofi yang dipegang teguh oleh tim produksi adalah memindahkan proses pemecahan masalah dari lokasi syuting ke ruang diskusi praproduksi. "Untuk proyek ini, semua shot, treatment, plan, hingga blocking sudah dibicarakan dan direncanakan di awal. Jadi, ketika syuting, proses menjadi efektif. Kami sudah tahu dan merencanakan semuanya di lokasi," kata sutradara, Kevin Rahardjo.

Dalam dunia perfilman, syuting sering kali diibaratkan sebagai proses memecahkan masalah. Namun, melalui kerja keras di tahap awal, tim berhasil menanggulangi 90 persen potensi isu sebelum hari pertama syuting tiba. Efisiensi ini dinilai berdampak langsung pada kualitas akting, terutama untuk genre yang menuntut konsentrasi tinggi seperti thriller psikologis.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |