Bea Cukai dan Karantina Kaltim Kawal Ekspor Hasil Produksi Wilayah Kaltim

3 hours ago 1

Akselerasi ekspor di wilayah Kaltim akan terus ditingkatkan.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kinerja ekspor Kalimantan Timur kembali menunjukkan tren positif. Tiga perusahaan daerah berhasil menembus pasar internasional dengan nilai ekspor mencapai Rp 5.499.452.042.

Produk yang diekspor kali ini meliputi komoditas unggulan di sektor kehutanan dan perkebunan yang diminati pasar India dan Cina. Ekspor ke India dilakukan dua perusahaan, yakni PT Kayu Alam Perkasa Raya dan PT Orimba Alam Kreasi.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

PT Kayu Alam Perkasa Raya mengirimkan produk berupa keruing core veneer, keruing face veneer, dan keruing veneer dengan total volume 230,2813 meter kubik dan nilai mencapai Rp 2.096.727.597.

Sementara itu, PT Orimba Alam Kreasi mengekspor kayu veneer sebanyak 167,445 meter kubik atau setara 60 peti dengan nilai ekspor Rp 2.207.665.885. Adapun pasar Cina menjadi tujuan ekspor bagi PT Sinar Sawit Sentosa yang mengirimkan produk palm kernel expeller sebanyak 504,67 ton dengan total nilai Rp 1.195.058.560.

Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim) dan Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBKHIT) Kalimantan Timur turut mengawal ekspor komoditas unggulan Kalimantan Timur tersebut, pada Rabu (22/10/2025) di PT Pelabuhan Samudera Palaran, Samarinda.

"Kegiatan ini wujud akselerasi ekspor yang bertujuan mempercepat proses layanan ekspor daerah," ungkap Kepala Kanwil Bea Cukai Kalbagtim, Kusuma Santi Wahyuningsih dalam keterangan Jumat (24/10/2025).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean; Kepala BBKHIT Kalimantan Timur, Arum Kusnila Dewi; Kadis Perindustrian Prov. Kaltim, Heni; perwakilan Pelindo; dan para pelaku usaha ekspor.

Kusuma menjelaskan, program kerja akselerasi ekspor di wilayah Kaltim akan terus ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional menuju 8 persen.

Namun demikian, diharapkan hasil produksi Kaltim seluruhnya bisa diakui sebagai hasil/kinerja Kaltim, sehingga bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) walaupun harus dikonsolidasikan ekspornya melalui Jawa.

"Bea Cukai sendiri akan terus memberikan pendampingan dan edukasi terkait ekspor. Pelepasan ekspor kali ini menjadi simbol bahwa komoditas Kaltim siap bersaing di pasar global," tutup Kusuma.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |