20 Ribu Sapi Perah Impor Masuk RI buat Genjot Produksi Susu

9 hours ago 3

Jakarta -

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengklaim sebanyak 20 ribu ekor sapi perah impor telah masuk Indonesia. Impor sapi perah yang dilakukan oleh pelaku usaha ini dalam rangka meningkatkan produksi susu dalam negeri.

Namun, target importasi tahun ini menurun dari rencana sebelumnya. Sudaryono menargetkan impor sapi perah tahun ini menjadi 100 ribu ekor hingga 150 ribu ekor.

"Tahun ini kami menargetkan 100 ribu hingga 150 ribu ekor dan hingga saat ini kami sudah memiliki lebih dari 20 ribu ekor sapi hidup yang telah kami bawa ke Indonesia," kata dia ditemui di Kementerian Pertanian, Selasa (17/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya pemerintah menargetkan impor sapi perah tahun ini 250 ribu ekor. Target itu bagian dari keseluruhan rencana impor 1 juta ekor sampai 2029.

Untuk menggenjot realisasi impor ini, Sudaryono menyakini terus mendorong dan berdiskusi dengan banyak investor, baik investor dalam maupun luar negeri. Pemerintah juga menawarkan investasi ini ke Belanda.

"Jadi pemerintah Indonesia membuka kesempatan bagi siapa saja, baik perusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing, untuk mendatangkan sapi hidup ke Indonesia dan salah satu perusahaan dari Belanda juga, beberapa perusahaan juga berkomitmen untuk mendatangkan sapi hidup ke Indonesia" terangnya.

Sementara, berdasarkan data Kementerian Pertanian dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, hingga akhir Mei 2025, sebanyak 196 pelaku usaha menyatakan komitmen mendatangkan hampir satu juta ekor sapi perah dalam kurun lima tahun ke depan. Realisasi awal tercatat 9.736 ekor sapi telah masuk dari Australia secara bertahap melalui jalur laut dan udara.

Sudaryono sempat menjelaskan bahwa impor sapi perah ini memang menjadi langkah untuk menambah produksi susu dalam negeri terutama memenuhi kebutuhan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini salah satu kendala dari pelaku usaha adalah kesiapan dalam investasi tersebut.

Karena diketahui, pelaku usaha yang mau impor sapi perah bukan sekedar impor, namun juga berinvestasi dalam bentuk peternakan sehingga bisa menambah produksi susu.

"Ya kita kan ini sifatnya investasi ya kan, kita dorong, kita fasilitasi. Banyak sebetulnya masalahnya tuh bukan pada willingness-nya mereka, tapi kadang-kadang kesiapan, kesiapan lahan di tempat kita, kesiapan petani mitranya gitu ya," kata dia ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jumat (13/6/2025).

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |