.png)
2 hours ago
3
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak banyak perubahan berarti dalam keadaan yang harus dihadapi para penyintas genosida di Gaza setelah gencatan senjata diterapkan.
Kesulitan masih menjadi makanan sehari-hari mereka ketika mengakses kebutuhan untuk menunjang kehidupan mereka. Kebutuhan sederhana seperti makanan hangat dan air bersih pun begitu sulit mereka peroleh.
Sinergi Foundation hadir dengan menjalin kolaborasi bersama mitra untuk melakukan distribusi 840 paket makanan hangat dan 30 ribu liter air bersih di wilayah Gaza. Makanan hangat disalurkan ke area Gaza Utara yang padat pengungsi, Rabu (12/11) waktu setempat.
Gaza Utara dipilih sebagai wilayah penyaluran karena kondisinya yang sangat darurat, di mana pasar sudah tidak lagi berfungsi dan kerumunan pengungsi dengan tenda seadanya terlihat begitu padat.
Menu makanan hangat yang disajikan, disiapkan oleh mitra lapangan menggunakan bahan dan logistik yang didatangkan dari Gaza Tengah. Menu tersebut terdiri atas nasi, daging sebagai lauk utama, serta sayuran matang yang diracik menjadi menu khas Gaza.
Di tengah segala keterbatasan, makanan yang disajikan diupayakan dapat memenuhi kebutuhan gizi dasar para pengungsi yang kelaparan. Setiap paket makanan ditujukan untuk dua orang pengungsi.
Langkah ini diambil untuk memudahkan distribusi dalam kondisi darurat, serta memastikan setiap penyintas mendapatkan makanan. Sehingga, total penerima manfaat yang mendapatkan paket makanan adalah sebanyak 1.680 orang.
Suasana distribusi berlangsung penuh haru. Warga yang sudah terlalu lama tidak mencicipi makanan hangat datang dengan wajah lelah namun penuh harapan. Meski banyak warga berkerumun saat pembagian, proses berjalan tertib berkat dukungan relawan lokal.
Banyak keluarga yang menyampaikan rasa syukur mereka atas makanan yang membantu menghapus kelaparan sekaligus mengingatkan mereka masih ada saudara jauh yang terus peduli dan setia menguatkan mereka.
Sementara bantuan air bersih didistribusikan secara bertahap di kawasan Al-Mawasi pada tanggal 21-25 November 2025. Air bersih disalurkan dalam 5 truk tangki di kamp-kamp pengungsi yang sulit mendapatkan air untuk minum dan kebutuhan sehari-hari.
Selama ini, pengungsi mengandalkan air yang sudah terkontaminasi untuk konsumsi dan sanitasi. Padahal, ancaman nyata gangguan kesehatan seperti hepatitis mengintai pada setiap tetes air yang mereka gunakan. Sayangnya, mereka tak punya pilihan lain.
Kehadiran truk bantuan air bersih menjadi secercah harapan bagi para penyintas genosida di Gaza. 30.000 liter air yang disalurkan berhasil menjangkau sekitar 1.000 penerima manfaat di wilayah tersebut.
Kebahagiaan dan rasa syukur tampak jelas pada wajah-wajah mereka yang menerima bantuan tersebut.
Mewakili para pengungsi yang menerima bantuan makanan tersebut, salah satu relawan menyampaikan ucapan terima kasihnya.
“Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Sinergi Foundation dan masyarakat Indonesia atas bantuan amal ini. Kami sampaikan, semoga kedermawanan kalian terus berlanjut, semoga Allah menerima amal kalian, dan semoga Allah membalas kebaikan kalian atas nama kami dan seluruh masyarakat Gaza dengan balasan yang terbaik," katanya dalam keterangan yang dilansir Sabtu (29/11/2025).
Bantuan ini merupakan bagian dari rangkaian aksi nyata kemanusiaan Sinergi Foundation yang terus berupaya menjangkau keluarga penyintas di seluruh Gaza.
Sebelumnya, Sinergi Foundation juga telah menyalurkan susu formula, makanan hangat, dan bantuan pokok lainnya di beberapa wilayah, di tengah situasi yang terus berfluktuasi. Namun upaya ini tentu belum selesai, sebab kebutuhan warga Gaza mulai dari pangan, air bersih, hingga layanan kesehatan masih sangat besar dan mendesak.
Untuk itu, Sinergi Foundation menegaskan kembali komitmen, konsistensi, dan tekad baik untuk terus hadir bersama warga Palestina.
Upaya penyaluran tidak akan berhenti sampai di sini; Sinergi Foundation bertekad akan terus bergerak hingga target-target kemanusiaan yang ditetapkan dapat tercapai, dan hingga lebih banyak keluarga kembali mendapatkan hak mereka atas hidup yang layak.
