Sederet Bukti Perabadan Nusantara Sudah Sangat Tua dan Maju di Situs Gua Harimau

3 hours ago 2

Gua Harimau.

REPUBLIKA.CO.ID, OGAN KOMERING ULU -- Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menjelaskan pentingnya melestarikan situs-situs prasejarah yang ada di Indonesia, termasuk Situs Gua Harimau, di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan. Dalam melestarikan situs-situs prasejarah, Menbud mendorong peneliti dan arkeolog untuk melakukan penelitian sekaligus memanfaatkan teknologi mutakhir untuk meneliti temuan bersejarah.

“Mungkin nanti kita bisa lakukan sebuah ekspedisi, ekskavasi, termasuk juga pendalaman terhadap penelitian yang ada di gua ini, sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang lebih utuh. Untuk Gua Harimau sendiri, kita perlu melakukan satu carbon dating (penanggalan radiokarbon) terhadap lukisan gua, sehingga kita tahu persis berapa usianya," kata Menbud saat mengunjungi Gua Harimau, Selasa (21/10/2025).

Fadli saat melakukan peninjauan Situs Gua Harimau menegaskan upaya Kementerian Kebudayaan dalam menguatkan posisi museum dan situs budaya sebagai etalase budaya Indonesia. Ia menerangkan Situs Gua Harimau merupakan situs arkeologi yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.

Sebab, artefak-artefak yang ditemukan di area situs menunjukkan bahwa Situs Gua Harimau adalah bagian dari perjalanan peradaban di Ogan Komering Ulu. “Di sini banyak temuan-temuan, baik fosil tulang manusia, ada 82 sejauh ini yang ditemukan, itu masih relatif di permukaan. Dan juga ada gambar-gambar lukisan di dinding gua purba, atau yang disebut sebagai cave painting atau rock art,” jelasnya.

Fadli menyebutkan sejumlah temuan tersebut merupakan hasil dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) yang kini sudah bergabung dalam BRIN. “Penemuan di sini menjelaskan penghuni gua lebih tua dari komunitas Austro Melanesia, dan juga banyak ditemukan artefak logam tertua yang terdokumentasi, seperti kapak corong perunggu, temuan besi, batu, dan juga berbagai macam artefak lain,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya menciptakan ekosistem yang berkelanjutan antara museum dan situs prasejarah agar dapat menjadi wadah pengembangan budaya bagi masyarakat sekitarnya. “Museum yang sudah lama harus kita lakukan aktivasi. Kita bisa melakukan aktivitas-aktivitas di sini, seperti pameran kontemporer dan juga kegiatan-kegiatan lain,” tutup Menbud Fadli.

sumber : Antara

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |