.png)
2 hours ago
1
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Sumatra Barat, menangani proses identifikasi terhadap 18 jenazah korban banjir bandang yang melanda Sumatera Barat (Sumbar). Jenazah berasal dari kejadian bencana di Kota Padang, Kabupaten Agam, Padang Pariaman, dan Kota Padang Panjang.
“Pada hari ini kami menerima 18 jenazah yang diserahkan untuk proses identifikasi. Semuanya berasal dari kejadian bencana,” ujar Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, Kompol dr Harry Andromeda M Ked(Cardio), SpJP, di Padang, Jumat (28/11/2025).
Harry menjelaskan, jenazah yang diterima berasal dari berbagai lokasi terdampak, mulai dari Kota Padang, Agam, Kayu Tanam di Kabupaten Padang Pariaman, hingga Kota Padang Panjang. Setelah jenazah tiba, tim medis segera melakukan proses identifikasi untuk memastikan identitas masing-masing korban.
“Proses identifikasi jenazah dilakukan melalui pemeriksaan postmortem dan antemortem untuk mengetahui identitas jenazah,” kata Harry.
Tim pencocokan data dilakukan melalui ciri khas fisik, foto, hingga informasi identik lain yang disampaikan keluarga. Proses tersebut turut didukung personel Dokpol Biddokes Polda Sumbar serta personel Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polda Sumbar.
“Kami juga mendapatkan bantuan dari personel Inafis yang melakukan identifikasi lewat sidik jari. Metode ini sangat membantu mempercepat proses identifikasi,” jelasnya.
Dari total 18 jenazah yang ditangani, tiga di antaranya telah berhasil diidentifikasi dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Sementara sisanya masih menunggu kecocokan data dengan informasi yang diberikan keluarga korban.
Harry memastikan RS Bhayangkara Padang, selaku rumah sakit yang menjalankan fungsi Disaster Victim Identification (DVI), masih mampu memberikan layanan maksimal tanpa perlu penambahan personel piket.
“Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk mengidentifikasi setiap jenazah yang diantarkan ke RS Bhayangkara Padang sebagai korban bencana alam,” ujarnya.
sumber : ANTARA
