.png)
5 hours ago
4
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah RI menjamin bakal membayar utang proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke China. Hanya saja, Presiden RI Prabowo Subianto tidak menjelaskan, apakah pembayaran cicilan itu menggunakan dana dari APBN atau Danantara.
"Pokoknya gak ada masalah, kita harus, perlu bayar Rp 1 (triliun) sampai Rp 2 triliun per tahun, tapi manfaatnya mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung ya," kata Prabowo seusai meresmikan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Menurut Prabowo, ada manfaat lain yang didapatkan Indonesia dalam pembangunan proyek Whoosh rute Jakarta-Bandung. Hal itu yang selama ini luput disadari publik, padahal manfaatnya besar.
"Jadi terutama, yang penting adalah kita kuasai teknologi, kita we are the edge of best practise. Dan ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok," kata Prabowo.
Pembangunan proyek Whoosh menelan anggaran 7,26 miliar dolar AS atau sekitar Rp 121 triliun. Sekitar 75 persen dari total proyek dibiayai pinjaman dari China Development Bank (CDB), dengan bunga dua persen per tahun.
RI 1 pun memastikan, pemerintah tidak ada kendala untuk melunasi utang pembayaran Whoosh ke pemerintah China. Prabowo memastikan, alokasi untuk pembayaran utang itu ada, karena ia sudah menutup celah bagi para koruptor untuk merampok uang negara.
"Jadi sudahlah, sudah saya katakan presiden RI, kita mampu, kita kuat, duit yang tadinya dikorupsi tidak saya kasih kesempatan," kata Prabowo.
Sebelumnya, Subianto memastikan, pemerintahannya bakal melanjutkan pembangunan Whoosh. Tidak hanya untuk rute Jakarta-Surabaya, melainkan sampai Banyuwangi, Jawa Timur.
"Insya Allah, insya Allah. Saya minta tidak hanya Surabaya, Banyuwangi, Banyuwangi," kata Prabowo seusai meresmikan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025) siang WIB.
Jawaban Prabowo itu pun dijawab "siap" oleh Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berdiri di belakangnya. "Kalau ke Surabaya itu zaman dulu," ucap Prabowo ke arah AHY dan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.
