Sudah hampir dua tahun Israel terlibat perang dengan Palestina di Gaza, dan kini negara tersebut memperluas konflik dengan Iran. Meski berada di tengah ketegangan geopolitik, para miliarder Israel tetap bertahan dalam jajaran orang terkaya dunia versi Forbes Real Time Billionaires berkat bisnis mereka yang beragam, mulai dari properti hingga teknologi. (REUTERS/Violeta Santos Moura)
Eyal Ofer menduduki posisi orang terkaya di Israel dengan kekayaan mencapai US$ 29,9 miliar atau sekitar Rp 488,35 triliun. Ia memimpin Ofer Global yang bergerak di pelayaran, real estat, perbankan, energi, hingga teknologi. Portofolio propertinya tersebar global, termasuk gedung-gedung prestisius di Manhattan, serta saham di Royal Caribbean Cruises dan Mizrahi Tefahot Bank. (Dok. oferfamilyfoundation)
Saudara Eyal, Idan Ofer, menempati posisi kedua dengan kekayaan US$ 23,6 miliar atau sekitar Rp 385,45 triliun. Idan memiliki dan mengoperasikan ratusan kapal melalui perusahaan pelayaran serta menggenggam saham mayoritas di Israel Corp. Di dunia olahraga, ia memiliki saham besar di klub sepak bola Atletico Madrid dan FC Famalicao. (Yoray Liberman/Getty Images)
Dmitry dan Igor Bukhman adalah kakak-beradik pendiri perusahaan game Playrix, dengan kekayaan mencapai US$ 9,8 miliar atau Rp 160,06 triliun. Perusahaan mereka dikenal lewat game populer seperti Homescapes dan Fishdom. Playrix meraih pendapatan lebih dari US$ 2,5 miliar per tahun dan sempat mengakuisisi Nexters Global. (Dok. Playrix)
Teddy Sagi berada di peringkat selanjutnya dengan kekayaan sekitar US$ 7,1 miliar atau Rp 115,96 triliun. Ia adalah pendiri Playtech, perusahaan perangkat lunak judi yang diperdagangkan di bursa saham London. Selain itu, ia juga sukses membawa perusahaan lain seperti Market Tech dan SafeCharge ke pasar publik. (Dok. Instagram/teddy.sagi)
Yuri Milner menutup daftar lima besar dengan harta sekitar US$ 6,9 miliar atau Rp 112,69 triliun. Ia dikenal sebagai investor awal di Facebook dan Twitter lewat DST Global. Setelah menjual saham di kedua perusahaan itu, ia melanjutkan investasinya ke Spotify, Airbnb, hingga sejumlah perusahaan teknologi asal Tiongkok seperti Alibaba dan Xiaomi. (Steve Jennings/Getty Images for TechCrunch)