Tersangka warga negara asing Filipina buronan Interpol Hector Aldwin Pantollana dihadirkan dalam konferensi pers di kantor Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Selasa (26/11/2024). Direktorat Jenderal Imigrasi bersama Polri berhasil menangkap dan memulangkan buronan warga negara asing Filipina dalam kasus scamming dan casino.
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap dampak besar kerugian aksi scam yang marak terjadi belakangan ini. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi atau Kiki mengatakan pemerintah telah satuan tugas pemberantasan aktivitas keuangan ilegal (Satgas Pasti) yang berisikan 23 kementerian/lembaga dan anti-scam center.
Kiki merespons cerita Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono yang menjadi korban deepfake dengan penggunaan wajah dirinya sebagai modus scam. Kiki mengatakan anti-scam center menjadi opsi yang segera harus dilakukan saat masyarakat terkena jebakan scam.
"Jadi kalau tadi Pak Bupati cerita temannya kena scam atau mungkin beliau juga kena scam, laporkan ke Indonesia anti-scam center," ujar Kiki dalam acara Financial Expo Bulan Inklusi Keuangan 2025 di Rita Supermall, Kecamatan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (18/10/2025).
Sejak dibentuk satu tahun lalu, Kiki mengatakan jumlah pelaporan scam cukup tinggi. Kiki menyebut terdapat 300 ribu laporan scam dari masyarakat hingga saat ini.
"Ini hampir setahun usianya. Total kerugian masyarakat sudah Rp7 triliun. Kita masih bekerja supaya bisa lebih maju, lebih cepat, bisa menyelamatkan uang masyarakat," ucap Kiki.
Kiki menyampaikan anti-scam center terintegrasi dengan kepolisian sehingga masyarakat tidak perlu melapor dua kali ke anti-scam center dan kepolisian. Kiki menyampaikan optimalisasi penanganan laporan sangat bergantung dari cepatnya laporan yang diberikan masyarakat.
Kiki mendorong Kepala OJK Purwokerto Haramain Billady lebih masif menggelar edukasi terkait pencegahan scam. Hal ini bertujuan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat Purwokerto dan Banyumas agar tidak menjadi korban dari berbagai scam.
"Bayangkan tadi Rp7 triliun uang masyarakat yang hilang, kalau itu masuk menjadi misalnya membeli saham di pasar modal, di Bursa Efek Indonesia, atau ditabung di bank-bank di Banyumas, uang itu bisa memutar untuk ekonomi masyarakat dan membangkitkan sektor ekonomi dengan sangat pesat," kata Kiki.