Kejeniusan Perang Nabi Muhammad Diteruskan Hamas dengan Strategi Terowongan

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggaran militer Israel sungguh luar biasa. Tahun lalu, jumlahnya mencapai 46,5 miliar Dolar AS. Ini belum termasuk nilai aset dan semua sumber daya militernya. Kalau dihitung keseluruhan pasti sangat besar, bisa mencapai triliunan Dolar Amerika.

Namun, harga yang segitu besar, kecanggihan teknologi yang terbaik di dunia, didukung dengan SDM yang pintar, ternyata gagal menghancurkan terowongan Hamas yang sumber dayanya sangat terbatas. Janji Perdana Menteri Netanyahu sejak awal Operasi Badai al Aqsa terjadi untuk memusnahkan Hamas hingga ke akarnya pun hanya ilusi.

Setelah gencatan senjata terjadi, bukannya musnah, Hamas justru muncul menunjukkan sebagian personelnya. Laporan TRT World dan beberapa kantor berita Timur Tengah menyebut, saat itu, diperkirakan ada 15 ribu personel Hamas tersebar di seluruh Gaza. Mereka tidak secanggih teknologi Israel, tidak sebanyak personel militer IDF, anggaran persenjataannya jauh sekali dibandingkan zionis. Bahkan bisa dibilang perbedaannya antara langit dan dasar sumur.

Namun berbagai perbedaan dan kekurangan itu justru membuat Hamas tak terkalahkan, menjadi kuat ketika menghadapi militer Israel yang dikenal sebagai militer bereputasi tinggi di dunia.

Salah satu strategi perang Hamas adalah membuat terowongan. Militer Israel mengakui betapa rumitnya terowongan Hamas atau yang mereka sebut Metro Gaza.

Jaringan terowongan ini bukan sekadar jalur bawah tanah biasa, melainkan sistem yang dirancang untuk berbagai tujuan strategis, termasuk sebagai pusat komando dan kendali, gudang senjata, serta tempat persembunyian para pemimpin Hamas dan sandera. Dikenal sebagai senjata rahasia Hamas, "metro Gaza" telah menjadi tantangan utama bagi operasi militer Israel di wilayah tersebut.

Jaringan terowongan ini diperkirakan membentang hingga ratusan kilometer dengan kedalaman mencapai puluhan meter di bawah tanah, menjadikannya salah satu jaringan bawah tanah paling kompleks di dunia.

Terowongan ini dirancang untuk sangat sulit dideteksi dari udara, bahkan dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti listrik dan ventilasi. Beberapa pintu masuk terowongan dilaporkan berada di bawah bangunan sipil seperti rumah, sekolah, dan masjid, yang semakin menyulitkan upaya Israel untuk menargetkannya tanpa menimbulkan korban sipil.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |