Indonesia Tingkatkan Upaya Eliminasi Tuberkulosis Tahun Depan

11 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Wakil Menteri Kesehatan, Benjamin Paulus, menegaskan bahwa tingkat pembangunan suatu negara dapat tercermin dari keberhasilannya dalam mengeliminasi tuberkulosis (TB). Komitmen ini akan diwujudkan dengan memperluas edukasi publik untuk mengidentifikasi dan menangani lebih banyak kasus TB.

Paulus menyatakan keinginannya untuk bekerja lebih keras tahun depan dengan target mendeteksi 1,5 juta kasus. "Kenapa tidak? Karena selama bakteri ini ada, penyebarannya akan terus berlanjut," ujarnya dalam pertemuan dengan media pada Jumat.

Saat ini, tingkat notifikasi kasus TB di Indonesia mencapai 55 persen dari target 1.090.000 kasus. Namun, kepatuhan pengobatan di antara pasien TB telah melebihi 85 persen. Paulus menekankan perlunya penguatan edukasi dan kesadaran untuk meningkatkan penemuan kasus aktif.

Indonesia menempati peringkat kedua di dunia untuk kasus TB. TB adalah penyakit menular yang juga dapat mempengaruhi organ lain, seperti mata, payudara, otak, kulit, dan hati. Faktor-faktor ini mendorong pemerintah menjadikan eliminasi TB sebagai salah satu prioritas kesehatan utama.

Di masa lalu, pengobatan TB resisten obat memakan waktu hingga 24 bulan. Namun, kemajuan teknologi medis telah membuat terapi lebih efektif, mengurangi durasi pengobatan menjadi hanya enam bulan. Kementerian Kesehatan juga bekerja sama dengan dr. Erlina Burhan, peneliti vaksin TB nasional dari Universitas Indonesia, untuk mengembangkan regimen pengobatan yang dapat mempersingkat terapi menjadi hanya tiga atau empat bulan.

"Dengan cara ini, pasien tidak perlu mengonsumsi obat terlalu lama. Karena jika pengobatan terlalu lama, orang cenderung kehilangan motivasi dan berhenti," jelasnya.

Paulus menekankan bahwa penanganan TB memerlukan kolaborasi lintas sektor, karena masalah ini meluas ke aspek sosial dan ekonomi. Kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan diperlukan untuk mendidik perusahaan tentang TB. Pasien dengan TB sensitif obat membutuhkan waktu antara dua minggu hingga satu bulan pengobatan untuk menghilangkan bakteri.

"Dengan memahami cara kerja pengobatan, perusahaan tidak akan langsung memberhentikan karyawan yang didiagnosis TB, melainkan memberikan dukungan dan pemahaman," tambahnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |