REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (29/10/2025) sore ditutup menguat, seiring dengan sentimen positif atas kebijakan Bank Indonesia (BI) yang akan memberikan insentif kepada perbankan yang menurunkan suku bunga kredit lebih cepat.
IHSG naik 73,59 poin atau 0,91 persen ke posisi 8.166,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 menguat 14,11 poin atau 1,72 persen ke posisi 836,72.
“IHSG dibuka menguat dan sempat melemah, namun kemudian berbalik arah di teritori positif, antara lain ditopang oleh penguatan saham perbankan besar dan pertambangan,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Ratna menjelaskan, sentimen positif berasal dari langkah BI yang akan memberikan insentif berupa penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank yang menurunkan suku bunga kredit lebih cepat mulai 1 Desember 2025.
Insentif tersebut didasarkan pada elastisitas suku bunga kredit baru (interest rate channel), dengan besaran paling tinggi sebesar 0,5 persen dari dana pihak ketiga (DPK).
Secara rinci, bank dengan elastisitas suku bunga kredit baru di bawah 0,3 tidak mendapatkan insentif. Sementara bank dengan elastisitas 0,3–0,6 akan memperoleh insentif sebesar 40 basis poin (bps) atau 0,4 persen dari DPK. Untuk elastisitas di atas 0,6, insentif yang diberikan sebesar 50 bps atau 0,5 persen dari DPK.
Selain itu, ekspektasi pemulihan ekonomi domestik pada kuartal IV 2025 dan rebound harga komoditas emas turut memperkuat sentimen positif di pasar.
Dari luar negeri, pelaku pasar menanti hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan Kamis (30/10) dini hari waktu Indonesia. Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps ke kisaran 3,75–4 persen, yang akan menjadi level terendah sejak Desember 2022.
Pada sesi perdagangan, IHSG sempat bergerak ke zona negatif hingga penutupan sesi pertama, sebelum kembali ke zona hijau di sesi kedua hingga akhir perdagangan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat, dipimpin sektor barang baku yang naik 3,46 persen, diikuti sektor barang konsumen nonprimer dan sektor keuangan yang masing-masing naik 1,45 persen dan 1,32 persen.
Adapun empat sektor melemah, dengan sektor industri turun paling dalam sebesar 0,75 persen, disusul sektor properti dan sektor teknologi yang masing-masing turun 0,67 persen dan 0,59 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar antara lain INOV, FISH, TOOL, PORT, dan STRK. Sementara saham-saham yang melemah terbesar yaitu TOBA, LABA, MICE, BBSS, dan OBAT.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.239.884 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 28,37 miliar lembar senilai Rp22,75 triliun. Sebanyak 335 saham naik, 316 saham turun, dan 140 saham stagnan.
Bursa saham regional Asia sore ini ditutup bervariasi. Indeks Nikkei menguat 120,32 poin atau 0,24 persen ke level 50.392,00, indeks Hang Seng melemah 87,56 poin atau 0,33 persen ke 26.346,14, indeks Shanghai menguat 8,72 poin atau 0,22 persen ke 3.988,22, dan indeks Strait Times melemah 10,06 poin atau 0,23 persen ke 4.450,36.
sumber : Antara
.png)
3 hours ago
2











































