Jakarta -
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel) membukukan pendapatan sebesar Rp 26,97 triliun sepanjang 2024. Sementara laba kotor perusahaan sebesar Rp 8,45 triliun dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,38 triliun.
Sementara dalam laporan keuangan periode fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2025, perusahaan yang beroperasi di Halmahera Selatan, Maluku Utara ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 7,13 triliun. Kemudian untuk laba kotor Rp 2,10 triliun dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,66 triliun.
Direktur Keuangan Harita Nickel, Suparsin D. Liwan menjelaskan dari lini bisnis pertambangan perusahaan mencatat volume penjualan bijih nikel total sebesar 23,75 juta wmt (wet metric ton) kepada perusahaan afiliasi yang bergerak di bidang pengolahan dan pemurnian nikel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan dari lini bisnis pengolahan dan pemurnian nikel, sepanjang 2024 Perseroan membukukan penjualan FeNi sebesar 126.344 ton, MHP sebesar 63.431 ton, dan produk turunan MHP berupa Nikel Sulfat (NiSo4) sebesar 38.622 ton.
Menyadari kondisi industri yang masih menantang, ia mengatakan Harita Nickel akan fokus untuk memperkuat efisiensi, menyelesaikan proyek yang sedang dalam tahap konstruksi, serta meningkatkan standar operasi yang bertaraf internasional.
"Kami juga akan tetap fokus menjalankan operasi secara efisien, menyelesaikan proyek yang sedang dalam masa konstruksi dan terus meningkatkan standar operasi sehingga kondisi keuangan Perseroan tetap terjaga," kata Suparsin dalam keterangan resminya.
Di luar itu ia menjelaskan perusahaan telah menyelesaikan pembangunan refinery kedua, PT Obi Nickel Cobalt (ONC), dan melakukan produksi komersial secara penuh sejak Agustus 2024. Dengan begitu total kapasitas terpasang pemurnian nikel berkadar rendah yang dimiliki Harita Nickel mencapai 120.000 ton kandungan nikel dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun.
Dari lini smelter, setelah menyelesaikan pembangunan smelter RKEF kedua pada 2023, PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF), total kapasitas terpasang feronikel (FeNi) mencapai 120.000 ton kandungan nikel dalam FeNi per tahun.
(igo/hns)