F-PPP Jabar Sebut Hari Santri Momentum Teguhkan Nilai dan Jati Diri Pesantren

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) DPRD Provinsi Jawa Barat Zaini Shofari menegaskan peringatan Hari Santri Nasional bukan hanya bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan kaum santri. Menurut dia, Hari Santri juga momentum untuk meneguhkan kembali nilai dan jati diri pesantren sebagai benteng moral bangsa.

Menurut Zaini, eksistensi pesantren memiliki landasan kuat secara hukum, baik dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren maupun Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren di Jawa Barat. Kedua regulasi tersebut menegaskan lima komponen utama yang membentuk ekosistem pesantren, yaitu kiai, santri, asrama, masjid, dan kajian kitab kuning.

“Kelima unsur ini bukan sekadar simbol, melainkan ruh yang menghidupkan tradisi keilmuan Islam Nusantara. Di sanalah nilai keikhlasan, kemandirian, dan pengabdian tumbuh menjadi karakter santri yang sejati,” ujar Zaini kepada Republika.co.id, Rabu (22/10/25) sore.

Zaini juga menyoroti adanya penurunan alokasi bantuan bagi santri tidak mampu pada tahun 2025 yang hanya mencapai Rp 5,1 miliar. Ia menilai jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan riil di lapangan, mengingat berdasarkan data yang diterima, masih banyak santri di Jawa Barat yang berasal dari keluarga kurang mampu dan membutuhkan dukungan nyata dari pemerintah.

“Pesantren selama ini berperan besar dalam mencerdaskan umat dan menjaga nilai kebangsaan. Saya berharap Gubernur bisa lebih memperhatikan lagi dunia pesantren karena masih banyak santri yang berjuang dengan keterbatasan ekonomi. Pemerintah harus lebih serius memperhatikan kesejahteraan mereka agar tidak ada santri yang tertinggal dalam menuntut ilmu,” ujarnya.

Ia menambahkan, pesantren tidak hanya mencetak ulama dan pendakwah, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi umat. Karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan pesantren perlu terus diperkuat, baik melalui program pendidikan, pelatihan kewirausahaan, maupun dukungan anggaran yang berpihak kepada pesantren dan santri.

“Semangat Hari Santri harus menjadi pengingat bagi kita semua bahwa santri adalah simbol cinta tanah air dan penjaga moral bangsa. Dari pesantren lahir generasi religius, nasionalis, dan siap berkontribusi untuk kemajuan negeri,” kata Zaini. 

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |