CIEIE 2025 Resmi Dibuka di Jakarta, Dorong Transformasi Dagang Digital Indonesia–Tiongkok

5 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pameran China (Indonesia) International E-Commerce Industry Expo (CIEIE) 2025 resmi dibuka di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/10/2025). Pameran yang berlangsung hingga 31 Oktober ini menjadi platform business-to-business (B2B) terbesar di Asia yang berfokus pada e-commerce lintas negara dan transformasi perdagangan digital.

Gelaran tahun ini membawa misi memperkuat hubungan dagang Indonesia, Tiongkok, dan kawasan Asia Tenggara, sekaligus mendorong penguatan UMKM, startup, serta pelaku industri agar mampu bersaing di pasar global melalui digitalisasi dan transfer teknologi.

Perhelatan ini diselenggarakan oleh China Council for the Promotion of International Trade Commercial Sub-Council (CCPITCSC). Director of Department of Trade and Investment Promotion CCPITCSC, Jason Xiong, menyebut lembaganya berperan strategis dalam menghubungkan pelaku usaha antarnegara.

“CCPIT adalah kamar dagang resmi dan terbesar dari Tiongkok yang berdedikasi mempromosikan perdagangan dan investasi internasional serta mendukung kebijakan pemerintah,” ujar Jason dalam sambutannya.

CIEIE 2025 menghadirkan enam sub-pameran tematik yang menampilkan ekosistem perdagangan digital dari hulu ke hilir. Zona tersebut meliputi sourcing produk e-commerce, elektronik konsumen, teknologi rantai dingin, teknologi pertanian modern, mesin dan solusi energi baru, hingga consumer & gift fair.

Mulai dari produk fesyen dan elektronik, inovasi smart home, teknologi pendingin, logistik rantai dingin, mesin pertanian pintar seperti drone, hingga ekosistem baterai litium dan kendaraan listrik tampil di pameran ini.

Pembukaan CIEIE 2025 turut ditandai dengan penandatanganan dua Nota Kesepahaman (MoU) bisnis strategis.

Pertama, kerja sama CCPIT Commercial Sub-Council dengan Asosiasi Pengelola Pedesaan Indonesia dan Proyek Warung Desa. Kolaborasi ini mendukung pembangunan 30.000 toko serba ada di wilayah pedesaan dalam lima tahun, dengan target 1.000 toko pada 2025.

Kerja sama kedua dilakukan antara Cold Chain Committee, Commercial Chamber of Commerce (CCOIC) dan PT Global Eagle Indonesia untuk pengembangan teknologi rantai dingin, pelatihan tenaga ahli, serta peningkatan perdagangan produk segar dan beku.

Sementara itu, Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif dan Digital, Ahmad Ridha Sabana, mengajak pelaku usaha Indonesia memanfaatkan momentum ini untuk memperluas pasar dan kolaborasi.

“Ini bukan pintu buat China saja, tapi buat Indonesia untuk membuka pasar global. Banyak produk lokal hadir di sini, ini kesempatan memperkenalkan dan membangun networking,” ujarnya.

Ia juga mengundang pelaku UMKM untuk hadir selama pameran berlangsung dan menjajaki peluang bisnis baru.

“Expo seperti ini menawarkan produk-produk yang mungkin belum ada di Indonesia dan dapat kita transformasi menjadi produk lokal,” kata Ridha.

Gelaran CIEIE disebut bakal menjadi ruang interaksi strategis antara pelaku industri Tiongkok dan Indonesia di tengah semakin pesatnya ekonomi digital Asia Tenggara.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |