Cek Diri Sendiri! Kapan Lifestyle Berubah Jadi Tekanan tak Sehat?

7 hours ago 2

Perempuan belanja untuk memenuhi gaya hidup (ilustrasi). Menurut sosiolog, perempuan memang lebih rentan terhadap tekanan gaya hidup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang perempuan asal Bogor, Jawa Barat, diamankan aparat kepolisian setelah diduga terlibat dalam kasus pencurian. Kepada polisi, perempuan berinisial R itu mengaku mencuri demi memenuhi kebutuhan gaya hidup.

Menanggapi hal ini, sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Prof Tuti Budirahayu menyatakan perempuan memang lebih rentan terhadap tekanan gaya hidup. Hal ini, kata dia, bukan hanya soal keinginan mengikuti tren, melainkan berkaitan dengan konstruksi sosial yang menuntut perempuan tampil menarik di ruang publik.

"Peran tradisional perempuan, di mana dari kecil perempuan diidentifikasi sebagai makhluk yang harus berpenampilan cantik dan menarik. Sehingga mau tidak mau, atau suka tidak suka, perempuan harus berusaha tampil cantik dan menarik," kata Prof Tuti saat dihubungi Republika, Selasa (21/10/2025).

Standar kecantikan pada perempuan, kata dia, semakin diperkuat oleh industri mode dan kecantikan yang secara masif membanjiri media sosial dengan iklan, endorsement, dan konten visual. Perempuan juga menjadi target utama pemasaran industri ini melalui strategi targeted marketing yang menyasar kebutuhan akan penampilan.

"Dalam konteks sosial, tampil cantik tidak sekadar soal estetika, tetapi juga menjadi modal simbolik bagi perempuan untuk tampil di ruang publik, termasuk dalam mengakses pekerjaan maupun melakukan panjat sosial (social climbing)," kata dia.

Tekanan sosial pada perempuan, menurut Prof Tuti, bisa terjadi karena intensitas paparan yang tinggi dan terus-menerus dari konten media sosial yang menampilkan kemewahan para influencer. Lama kelamaan, kemewahan tersebut bahkan dipersepsikan sebagai tolok ukur kesuksesan, meski pada kenyataannya bersifat semu.

"Yang kita lihat di media sosial itu hanya panggung depan. Masyarakat kadang termakan oleh propaganda gaya hidup yang disuguhkan influencer. Saya sebut propaganda karena mungkin saja apa yang ditampilkan itu bagian dari endorsement atau promosi produk tertentu," kata dia.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |