BI Ungkap Penyebab Kredit Lesu, Pelaku Usaha Wait and See hingga Bunga Masih Tinggi

3 hours ago 2

Pertumbuhan kredit perbankan pada September 2025 tercatat sebesar 7,70 persen (year-on-year/yoy), naik tipis dari 7,56 persen (yoy) pada Agustus 2025.

 iNews Media Group.

BI Ungkap Penyebab Kredit Lesu, Pelaku Usaha Wait and See hingga Bunga Masih Tinggi. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti pertumbuhan kredit perbankan pada September 2025. Menurutnya, meskipun sedikit meningkat tetapi lajunya masih perlu dioptimalkan.

Pertumbuhan kredit perbankan pada September 2025 tercatat sebesar 7,70 persen (year-on-year/yoy), naik tipis dari 7,56 persen (yoy) pada Agustus 2025.

Selain itu, Perry juga menyoroti besarnya fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan), yang mengindikasikan permintaan kredit dari sisi pelaku usaha belum kuat.

"Permintaan kredit belum kuat dipengaruhi oleh sikap pelaku usaha yang masih wait and see, optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, dan suku bunga kredit yang masih relatif tinggi," kata Perry dalam konferensi pers RDG BI di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Perlambatan permintaan kredit ini tercermin dari undisbursed loan pada September 2025 yang masih cukup besar, mencapai Rp2.374,8 triliun atau 22,54 persen dari total plafon kredit yang tersedia.

Dana yang belum dicairkan ini terkonsentrasi pada segmen korporasi, dengan kontribusi utama berasal dari sektor perdagangan, industri, dan pertambangan, serta didominasi oleh jenis kredit modal kerja.

Halaman : 1 2 3

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |