AS tak akan Kirim Pejabat Tinggi ke KTT Iklim COP30

6 hours ago 2

Logo COP30 Brasil.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Amerika Serikat (AS) dipastikan tidak akan mengirim pejabat tinggi ke Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) di Brasil. Keputusan ini menepis kekhawatiran sejumlah pemimpin dunia bahwa Washington akan hadir untuk menghambat jalannya perundingan iklim.

Brasil akan menggelar pertemuan tingkat tinggi para pemimpin dunia pekan depan sebelum negosiasi utama COP30 berlangsung selama dua pekan di Kota Belem, Amazon. Sebelumnya, AS sempat mengancam akan memberlakukan pembatasan visa dan sanksi terhadap negara-negara yang mendukung rencana Organisasi Maritim Internasional (IMO) dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor pelayaran.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Tekanan tersebut mendorong mayoritas anggota IMO menunda keputusan terkait harga karbon global untuk pelayaran internasional hingga tahun depan. Seorang pejabat Gedung Putih pada Jumat (31/10/2025) mengatakan Presiden Donald Trump telah menyampaikan posisi pemerintahannya mengenai aksi iklim multilateral dalam pidatonya di Sidang Umum PBB bulan lalu.

Dalam pidato itu, Trump menyebut perubahan iklim sebagai “penipuan terbesar di dunia” dan menilai kebijakan iklim sejumlah negara telah “menghabiskan kekayaan nasional mereka.”

“Presiden secara langsung berkomunikasi dengan para pemimpin dunia dalam isu energi, seperti terlihat dari kesepakatan dagang dan perdamaian bersejarah yang berfokus pada kemitraan energi,” ujar pejabat tersebut melalui keterangan tertulis.

Pemerintahan Trump saat ini tengah mendorong kesepakatan energi bilateral untuk memperluas ekspor gas alam cair (LNG) AS, termasuk ke Korea Selatan dan Uni Eropa. Pekan lalu, Menteri Energi AS Chris Wright mengatakan terdapat “peluang besar perdagangan energi antara AS dan Cina” di tengah negosiasi tarif kedua negara.

Trump sebelumnya telah mengumumkan rencana keluar dari Perjanjian Paris yang telah berlaku selama satu dekade. Keputusan itu akan efektif pada Januari 2026, sementara Departemen Luar Negeri meninjau kembali keterlibatan AS dalam berbagai perjanjian lingkungan multilateral.

Awal tahun ini, Washington juga menekan negara-negara yang tengah merundingkan perjanjian global pengurangan polusi plastik agar tidak mendukung pembatasan produksi plastik.

Pejabat Gedung Putih itu menambahkan bahwa “arus mulai berbalik” dalam memprioritaskan isu perubahan iklim, mengutip memo dari filantropis iklim Bill Gates yang beredar pekan ini.

Dalam memo itu, Gates menyebut sudah saatnya dunia berhenti berfokus pada target suhu global karena perubahan iklim “tidak akan menjadi akhir bagi umat manusia.”

sumber : Reuters

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |